Selalu ada kisah inspiratif di Kelas Belajar Menulis bersama
Omjay-PGRI-Penerbit ANDI. Rabu (12/08/2020) malam Omjay kembali mengharikan
narasumber hebat. Seorang pendidik dan enterpreneur
sukses. Ia sukses mengelola 24 kursus dan tiga sekolah dari jenjang PAUD, SD,
sampai SMP. Beliau adalah Dra. Betti
Risnalenni, MM.
Kesuksesan bu Betti sebagai
enterpreuner merupakan sesuatu yang telah tertanam dalam jiwanya sejak
usia belia. Ia menuturkan, Sebenarnya jiwa enterpreuner saya itu sudah ada dari
kecil tapi ya kadang kadang saya pribadi tidak mau disebut tukang dagang “. Mungkin karena di mata masyarakat tukang dagang itu tidak sekeren guru yang
bertugas sebagai pendidik.
Pendiri Yayasan Insan Kamil Bekasi ini mengisahkan, jiwa
bisnisnya bermula ketika ia terbiasa membantu ibundanya mengedarkan kue buatan
ibunya ke para pedagan di pasar Cempakaputih dan sekitarnya.
“Kebetulan dari kecil ibu saya suka buat membuat ku, tetapi
saya yang suka memasukan atau menawarkan ke toko-toko untuk dititipkan”,
kenangnya.
Dulu Betti kecil tinggal di di Cempaka Putih Jakarta. “Jadi kue buatan ibu,
saya titipkan di toko-toko pasar Cempakaputih”, jelasnya.
Ketika orangtua pindah ke Bekasi, kebiasaan ibunya membuat
dan menjual kue terus berlanjut. Otomatis kebiasaan Betti jualan kue juga ikut
berlanjut. Ia menitipkan kue buatan ibunya di beberpa toko di Bekasi, termasuk
di di Koperasi tempatnya bersekolah saat
itu, yakni SMA 1 Bekasi.
Sebagai gadis remaja ia juga dihinggapi perasaan gengsi
jualan kue di sekolah. Sehingga ia menyiasatinya dengan datang ke Sekolah lebih
awal. Jadi, teman-temannya tidak tahu kalau kue di koperasi adalah jualannya.
“Karena jaga gengsi juga, karena saya aktif disekolah,
makanya saya datang sebelum teman saya datang, jadi ga ada yang tau bahwa
kue di koperasi itu kue saya, jaga image”, tuturnya.
Setamat SMA ibunya merintis usaha Catering, dan bu Betti ikut
bersama ibunya menjalankan bisnis kuliner. Diantara mitra usaha katering ini
beberpa kantor dan parbik di Bekasi.
“Berlanjut sampai kuliah, ibu saya punya catering, dan
beberapa kantor dan pabrik langganan kita”, ungkapnya.
Lambat laun ia jadi suka dengan bisnis kuliner ini. Tapi
setelah menikah, usaha catering keluarga ini tutup. Alasannya kata ibu usaha catering capek. Sehingga ia tidak pernah menengok lagi ke
usaha makanan tersebut.
Setamat kuliah Bu Butti terjun ke dunia pendidikan sebagai
pendidikan sebagai pengajar di salah satu yayasan. Waktu itu ia mengajar di
sekolah milik orang lain, karena belum mendirikan sekolah. Untuk sementara
waktu ia off dari dunia dagang.
Namun pada tahun 1996,
ia mulai membuka kursus Aritmetika. “Ya, di sinilah saya mulai lagi menjadi seorang
enterpreneur. Menjadi seorang pengelola pusat kursus. Kebetulan saya mempunyai
24 pusat kursus di Bekasi”, kenangnya.
Memasuki tahun 2003 ia memadukan enterpereneur dan
pendidikan. Ini berawal ketika peraih sejumlah prestasi ini merintis sekolah
tingkat Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.
Saat itu ia mulai merintis dan mengelola sekolah sendiri yakni TK dan SD Insan Kamil. di Bantar Gebang
Bekasi.
Ketika mengelola sekolah itu beliau masih aktif bekerja sama
dengan Metropolitan Mall di Bekasi. Dan sejak tahun 1996 hingga 2007 ia mengadakan
lomba di Mall Aritmetika. “Free saya pakai Mall, untuk hadiah suka dibantu oleh
teman-teman Mall”, kenangnya.
Guna mensukseskan program tersebut ia bekerja sama dengan orang yang mau membuat
pusat kursus. “Saya melatih guru-gurunya, kemudian mereka wajib memakai buku
saya”, jelasnya.
“Jadi dari kegiatan pusat kursus dan lomba itu timbul bisnis
baru yaitu jualan piala”, imbuhnya.
Alasan memilih menyelenggarakan lomba di Mall karena lomba di
mal lebih ke entertaint. Membuat anak-anak senan dan orangtua juga senang.
“Jadi dana untuk piala dan makan sudah kita masukan ke
pendaftaran, saya kerjasama lagi dengan makanan siap saji, di situ dapat
keuntungan lagi”, terangnya.
Kesuksesan Bu Betti juga tidak lepas dari kepiawaian beliau
membangun komunikasi dan koneksi dengan semua pihak. Termasuk ketika mulai
merintis sekolah. Saat ingin membangun
ia mengalami kendala biaya. Hingga ia bertemu
dengan salah satu pengelola pusat kursus aritmetika yang juga berniat ingin
mendirikan sekolah TK.
Di sinilah kisah sukses memadukan pendidikan dan enterpreneur
itu bermula. Bu Betti mengontrak rumah
yang dijadikan sekolah TK. Beliau membuat buku materinya juga. Program unggulan
sekolah yang dirintisnya tentu saja
aritmetika dan hapalan surat pendek. Pada masa-masa awal pendirian sekolah ini
dana operasioan diperoleh dengan menjual buku di pusat-pusat kursus. Baru pada
tahun 2009 sekolah mendapat bantuan BOS.
Pengalaman mengelola sekolah yang didukung jiwa dan semangat
enterpreuner best practise Bu Betty yang mengantarkannya meraih sejumlah
prestasi, mulai dari tingkat Kecamatan hingga tingkat Provinsi Jawa Barat.
Di tingkat Kota Bekasi ia pernah menyabet gelar Kepala
Sekolah berprestasi. Hal ini didukung oleh keberadaan karya beliau, yakni
menulis buku. Karena buku memiliki poin tinggi dalam penilaian peserta lomba
kepala sekolah berprestasi. Sebab saat itu Bu Betti telah menulis 30 buku
Aritmetika.
Capaian prsetasi Bu Betti juga diikuti oleh para siswa di
sekolah yang dikelolanya, seperti juara
Olimpiade Matematika se-Jawa Barat, Duta Baca Jabar, hingga Juara Karate
Nasional.
Saat ini sekolah sudah berjalan baik. Bahkan dengan manajemen
pengelolaan yang baik. “Jadi saya sudah tidak perlu mandorin lagi. Semua sudah
berjalan”, jelasnya.
Akan tetapi jiwa bisnis kuliner kembali muncul, sehingga ia kembali menekuni
bisnis kuliner. Ia mulai mengikuti berbagai pelatihan kewirausahaan.
“Sekarang saya mulai tertarik lagi dengan kuliner”, katanya.
Sehingga sekarang ia mengantongi dua sertifikat sekaligus.
Sertifikat pendidik dan sertifikat wirausaha.
Ia juga mulai
mematenkan merk lewat HaKI (Hak Kekayaan Intelktual), mulai meng ” halal ” kan
produk dan mulai meng ”pirt” kan produk.
Selain itu ia juga
menjadi UMKM binaan Dinas Koperasi Bekasi. Yang berulang tahun pada Rabu
(12/08/2020) kemarin. Sedangkan hari ini, Kamis (13/08/2020) merupakan hari
ulang tahun Bu Betti sendiri.
Selamat ya Bu, semoga umurnya berkah. Semoga panjang umur
dalam kebaikan, karena, “Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan
baik amal perbuatannya”, kata Kanjeng Nabi Muhammad dalam Sabdanya yang suci.[]
Mas ...tolong dong itu gambar profil hasil karya saya bukan dr narasumber mohon maaf utk saat ini sy blm mengijinkan dipakai utk orang lain
BalasHapusMonggo bisa pake gambar yg di share dr narasumber
Monggo kalo mau mampir ke blog saya
http://nurhidayati2010.com/?p=351
Bak, trimaksih dan mohon maaf sebelumnya
HapusSemangat, salam literasi
BalasHapusTrimakasih, #SalamLiterasi
Hapuswah hebat, maaf saya keduluan nih ceritane, rencana judul saya perpafuan antara enterprenur dan pendidikan, lanjut pak
BalasHapusOooh gitu ya Pak. Padahal saya juga telat. #SalamLiterasi
HapusResumenya lengkap. Salam literasi...
BalasHapusTrimakasih. #SalamLiterasi
HapusSiap menyimak. Bagus, Pak!
BalasHapusTrimakasih dah mampir.
Hapus#SalamLiterasi
Lengkap sekali
BalasHapusTrimakasih.
Hapus#SalamLiterasi
Trimakasih
Hapus#SalamLiterasi
Saya sudah singgah dan tinggalkan jejak. Salam literasi.
BalasHapusTrimakasih sudah singgah.
Hapus#SalamLiterasi
Mantabbb resumenya.. mari pak mampir di tempat say
BalasHapusMantabbb resumenya.. mari pak mampir di tempat say
BalasHapusTrimakaksih atas kunjungan dan dukungannya #SalamLiterasi
HapusMantul menginspirasi banget
BalasHapusTrimakasih dan #SalamLiterasi
HapusBagus Pak.. tetap semangat
BalasHapusTrimakasih sudah mampir. #SalamLiterasi
HapusKereeeen
BalasHapus