Dalam satu kesempatan Kelas
Belajar Menulis Bersama Om Jay yang diselenggarakan secara online Prof Richardus Eko Indrajit menyampaikan salah satu rahasia dan resep menulis. Resep tersebut adalah banyak
membaca.
Sepertinya ini merupakan resep
semua penulis. Bahkan saya pernah membaca pernyataan seorang penulis
profesional yang mengatakakan, “Jika kamu malas membaca, bagaimanamungkin kamu
menginginkan orang lain membaca tulisanmu”.
Pada kesempatan tersebut Prof Eko
menyampaikan, "Waktu SMP dan SMA, sekolah saya mewajibkan membaca karya
sastra Indonesia dan membuat sinopsisnya."
Pada sesi pertanyaan, kemudian
saya menanyakan dua hal penting. Pertama, Apa
judul buku yang beliau baca waktu
itu? Kedua, Kriteria dan jenis buku yang cocok untuk anak millenial generasi Z
saat ini. Kira-kira kriteria buku yang bagus dan bergizi tapi juga menarik bagi
anak-anak SMP- SMA?
Prof Eko menyampaikan, “Buku yang
saya baca semua karya pujangga lama dan pujangga baru, seperti: Layar
Terkembang, Siti Nurbaya, Perawan di Sarang Penyamun, dan lain sebagainya”.
Sementara untuk anak sekarang,
beliau merekimendasikan buku-buku yang
sudah ada filemnya, seperti "Tenggelamnya Kapal Van der Wijk" -
kemudian minta mereka melihat perbedaannya.
“Anak saya suka melakukan hal
tersebut. Suruh tonton dulu filmnya, baru baca bukunya. Ternyata dia menangis
terharu lho...”, ungkapnya.
Menurut beliau dengan membaca
karya sastra, kita belajar keindahan dan kosa kata baru. Dengan keindahan,
suara hati kita terasah.
“Maka jadilah anak-anak kita
mendapatkan benih-benih karakter yang baik”, tandasnya.
Anak-anak sekarang kata Prof Eko
senang kisah kepahlawanan atau yang heroik, tapi tidak suka baca yang
tebal-tebal. Nah di toko buku banyak kisah-kisah ringkas para pahlawan
tersebut.
Prof memberi satu tips sederhana
merangsang minat baca anak-anak millinials. Saran belia, “Mulai saja buat ujian
multiple choice online dengan bahan dari buku-buku cerita tersebut”.
“Pasti mereka baca dengan serius”.
Pungkasnya. []
Benar juga, bahwa anak muda sekarang lebih suka yg bacaan yg heroik,dan juga bacaan dalamm bentuk bergambar/ komik
BalasHapusTinggal orangtua dan guru menyiapkan buku yang sesuai dengan kesukaan mereka.
HapusPendapat saya dimulai dulu dari guru atau orang tua ttng minat membaca, kemudian baru mengajak anak2/siswa untuk membaca atau mungkin menyediakan buku-buku atau bagi guru video/buku2 yg sesuai dgn perkembangan anak zaman sekarang.
BalasHapusBenar.
HapusAnak akan cinta dan gemar membaca jika orangtua dan gurunya juga cinta membaca. Guru dan orangua yang tidak punya minat baca, pasti sulit membumbuhkan minat baca pada anak dan peserta didik. Guru harus gemar memmbaca, sehingga secara otomatis tahu bacaan yang bagus dan berbobot untuk muridnya. Sedikit sharing tentang pentingnya guru cinta membaca. https://www.almunawy.id/2020/09/serial-guru-pembelajar-2-bertumbuh.html
Terimakasih banyak..
BalasHapusSama-sama.
HapusTrimakasih atas kunjungannya.
dengan banyak membaca anda akan berkeliling duia karena buku adalah jendela dunia
BalasHapusTrimakasih Om.
HapusIni yang harus ditumbuhkan pada generasi muda dan pelajar kita. Budaya literasi.
Cara cerdas agar anak gemar membaca, terima kasih inspirasinya
BalasHapusIntinya anak harus cinta membaca dulu. Kalau sudah gemar membaca, suatu saat akan ketemu sendiri topik dan jenis buku yang disuakainya
Hapusooh...ternyata ini tips nya. pantesan ajakan saya kurang direspons ternyata salah pilih..hiks
BalasHapusIni hanya salah satu tips. Bisa dicoba. Setiap anak punya ciri khasnya sendiri-sendiri.
HapusMungkin ada anak yang tipe serius dan suka buku serius. Tapi secara umum anak-anak millenial suka buku cerita. Khususnya cerita heroik.
Yang tidak kalah pentingnya adalah menumbuhkan minat baca sejak dini.
Benar sekali Pak. Minat baca anak ditumbuhkan sejak kecil. Salah satu cara dengan mendengarkan cerita sebelum tidur, setelah bisa membaca, anak akan penasaran ingin membaca sendiri cerita-cerita yang menarik minatnya, dan akhirnya akan menjadi kebiasaan membaca. Jika ketemu buku ato novel bagus akan dibeli berapapun harganya.
BalasHapus