Jum'at (04/09/2020)-, Lelah dan letih sudah menjadi sesuatu yang menyertai
kehidupan manusia di dunia ini.
Demikian kata Khatib Jum’at di Masjid yang saya tempati Jum’atan
hari ini.
Karena letih dan lelah merupakan watak asli kehidupan dunia
ini, maka semua orang masih berstatus makhluq hidup pasti akan mengalami dan
merasakannya.
Letih dan lelah tak pandang status sosial. Ia selalu
menyertai kehidupan setiap bani Adam. Walaupun hidup tak selalu identik dengan
letih dan lelah sepanjang jalan. Artinya tidak ada orang yang selamanya lelah.
Sebagaimana tidak ada pula orang yang selamanya senang.
Sebab hidup ini berputar bagaikan roda. Kadang di atas. Kadang
pula di bawah. Susah senang datang dan pergi silih berganti.
Oleh karena itu dibutuhkan sikap bijak dan arif dalam
menyikapi hidup. Karena sikap arif dan bijaklah yang menjadikan hidup lebih
indah. Jika bersikap aruf dan bijak serta berpikir positif, maka masalah bisa
berubah jadi anugerah.
Pikiran positif dalam menjalani hidup membuat nikmat yang
diperoleh menjadi berkah. Sebaliknya sikap dan cara pikir negatif membuat masalah makin parah. Anugrah jadi
bencana.
Oleh karena itu Agama mengajarkan, diantara rumus kehidupan
adalah syukur dan sabar. Bersyukur
ketika mendapat nikmat, dan bersabar saat ditimpa masalah dan musibah. Hidup
makin indah jika dua sayap; sabar dan syukur menjadi prinsip utama. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar