Quote Insipatif: Ilmu Itu Tidak Mudah dan Tidak Murah
“Ilmu itu tidak
murah[an] dan tidak gampang[an], harus dibayar dengan keikhlasan, kesungguhan,
dan kesabaran”. (Al-Munawiy)
Ilmu itu mulia dan luhur. Ilmulah yang menjadikan Adam
dimuliakan oleh Allah lewat firman-Nya, ‘’wa ‘allama Adama al Asmaa a kullaha”.
Bahkan di hadapan Allah Malaikat mengakui keluasan ilmu nabi Adam.
Sampai-sampai Malaikat dengan tawadhu mengatakan, “Kami tidak memiliki ilmu
melainkan Engkau ajarkan kepada kami”. Kisahnya dapat ditemukan di awal-awal
surat Al-Baqarah.
Ilmu juga yang menjadikan manusia memiliki kedudukan mulia
di sisi Allah. Allah nyatakan, “Adakah sama orang berilmu dan orang tidak
berilmu”? Ini pertanyaan menyangkal. Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah ‘’istifham
inkari”. Pernyaatan untuk menyangkal persamaan antara orang berilmu dan tidak
berilmu. Sebab Allah telah menegaskan,
Dia mengangkat kedudukan orang-orang yang beriman dan “diberi ilmu” beberapa
derajat.
“Diberi ilmu”. Artinya ilmu adalah pemberian dari Allah. Dengan
kata lain ilmu itu bukan sesuatu yang ada begitu saja dalam diri seseorang.
Bukan sesuatu yang ujug-ujug menyatu dengan pikiran dan jiwa seseorang. Tapi sesuatu yang diberikan oleh Allah, sang pemilik ilmu
yang Maha Luas.
Walau ilmu itu merupakan pemberian, tapi bukan berati dapat
diperoleh dengan mudah dan murah. Ilmu tidak mudah dan tidak murah. Ia harus
didapatkan dengan “biaya” dan ‘’ongkos’’ yang mahal. Ilmu hanya dapat diraih
dengan kerja keras yang disertai keikhlasan, kesungguhan, dan kesabaran. Sebuah
ungkapan berbahasa Arab menyatakan, “Ilmu tidak akan pernah diraih dengan
banyak istirahat”. Di Pesantren ada ungkapan inspiratif berbunyi, “Man jadda
wajada, Siapa yang sungguh-sungguh, maka ia dapat”. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar