Melengkapi penjelasan sebelumnya tentang definisi dan asal
usul istilah sejarah, penting juga
diketahui istilah “pra-sejarah”. Istilah ini sering digunakan untuk menuliskan
satu kisah tertentu dalam buku-buku sejarah.
Istilah pra-sejarah digunakan untuk suatu masa sebelum masa
“sejarah”. Masa sejarah sendiri pada umumnya dimulai apabila sudah ditemukan
tulisan-tulisan, karena tulisan atau dokumen ini merupakan basis utama dalam
penulisan (konstruksi) cerita sejarah.
Sebelum ditemukannya tulisan bukan mustahil sudah ada
aktivitas manusia (sejarah). Namun manusia-manusia pada masa berikutnya tidak
dapat memastikannya karena tidak ada tulisan. Jejak mereka biasanya berupa
artefak (benda-benda) seperti bangunan, kerajinan tangan, dan sebagainya. Tetapi,
jejak sejarah yang hanya berupa artefak tidak cukup untuk dijadikan dasar dalam
penulisan cerita sejarah. Oleh sebab itu, biasanya zaman yang hanya
meninggalkan jejak-jejak kehidupannya berupa artefak disebut zaman
“pra-sejarah”.
Pemberian istilah “pra-sejarah” tidak selalu berarti
primitif. Istilah ini hanya digunakan saat di suatu tempat yang digali
sejarahnya belum ditemukan dokumen-dokumken tertulis. Bisa jadi tulisan itu tidak
ditemukan karena hilang ditelan alam, bukan karena tidak ada tulisan saat itu.
Oleh sebab itu, zaman pra-sejarah di setiap tempat berbeda-beda bergantung pada
tulisan tertua yang ditemukan di tempat bersangkutan.
Untuk membandingkannya kita ambil sejarah Cina, Mesir,
Eropa, dan Indonesia. Di Cina dan Mesir sudah ditemukan dokumen-dokumen
tertulis yang berasal dari 5000 tahun Sebelum Masehi. Di Eropa sudah ada
tulisan yang ditemukan sekitar 1000 tahun Sebelum Masehi. Sementara di kawasan
yang sekarang dikenal dengan nama Indonesia tulisan tertua yang diketahui
berasal dari abad ke-5 Masehi. Oleh sebab itu, zaman pra-sejarah di China dan
Mesir terjadi sekitar sebelum tahun 5000 SM, di Eropa sekitar sebelum tahun
1000 SM, sementara di kawasan Indonesia zaman Pra-Sejarah terjadi sekitar sebelum
tahun 500-an M.
Ilmu sejarah kontemporer secara khusus tidak mempelajari
zaman pra sejarah. Ilmu yang menggali zaman pra-sejarah antara lain: arkeologi,
paleo-antropologi, geologi pra-sejarah, dan sebagainya. Ilmu-ilmu yang
disebutkan ini tidak khusus mempelajari zaman pra-sejarah, namun ada
bagian-bagian ilmu yang bersangkutan yang mengkaji zaman pra-sejarah.
Oleh sebab itu, kalau ada kisah mengenai zaman pra-sejarah,
biasanya diambil dari penelitian ilmu-ilmu di atas, bukan dari hasil penelitian
para sejarawan. []
Sumber: Disalin dari buku, Sejarah
Nasional Indonesia Perspektif Baru, Tiar Anwar Bachriar, dkk, diterbitkan
oleh: AIEMS bekerjasama dengan DDII dan Pascasarjana Pendidikan Islam UIKA
Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar