Nama saya Aziz Husaini Saputra. Biasa disapa Azis
atau Ajis (dialeg khas Sunda J). Asal
Garut Selatan Jawa Barat (Jabar). Lahir di Garut 11 Juni 2002. Jadi umur
saya sekarang 18 tahun. Saya anak ke-3 dari 7 bersaudara. Profesi ayah sebagai
Guru atau pengajar. Sedangkan dan Ibu buruh kebun.
Sekolah SMP dulu saya di SMPN 2
Cikajang. Awalnya, setelah lulus SMP Saya ingin melanjutkan Sekolah di SMA
Negeri. Namun takdir saya masuk Pondok
Pesantren.
Sebelumnya Saya ingin mondok
di daerah Garut atau Tasikmalaya yang rata rata mempelajari Kitab Kuning. Namun
Qodarullah masuknya ke Pesantren Tahfidz (SMP-SMA)Al-Qur'an Wahdah Islamiyyah
Cibinong Bogor Jawa Barat.
Kelebihan Pesantren tersebut adalah karena Pesantrennya
khusus untuk Laki-laki. Pesantren ini juga khusus menghafal Al-Qur'an.
Akan tetapi awalnya saya bingun.
Karena saya belum pernah menghafal
sebelumnya. Paling surah surah pendek .
Dari situlah saya mulai mempersiapkan dan mencoba menghafal sendiri di rumah
dengan dibimbing oleh ayah .
Singkat cerita, saya dan ayah
langsung berangkat ke Bogor untuk
mendaftar. Sebelum mendaftar saya dan
ayah ketemuan dulu sama Paman di Depok.
Karena beliau yang akan
menanggung semua biayanya.
Kemudian kami pergi menuju Ponpes. Tiba di Ponpes pada sore hari Sabtu. Waktu itu bersama ayah dan paman langsung masuk ke
kantor mudir. Kami langsung bertemu dengan Ustadz Syamsuddin selaku mudir
pondok. Obrolan diawali dengan
pembicaraan mengenai pendaftaran.
Saya langsung ditest kemampuan menghafal. Waktu itu
saya diminta menghafal satu halaman sealam 30 menit. Saya masuk Mesjid untuk menghafal. Ayah dan paman melanjutkan
obrolan dengan pimpinan pondok. Alhamdulillah saya bisa menghafalkan halaman
yang diujikan. Walaupun grogi,
tapi Alhamdulillah saya keterima untuk
mondok di Wahdah.
Malamnya saya menginap di asrama
pondok. Di sini saya bisa berjumpa dengan teman-teman,
khususnya Orang-orang Sunda dan Jawa Barat. Alhamdulillah. Kemudian ditinggal oleh orang tua pertama kalinya untuk
mondok.
Keesokan harinya yakni hari Ahad,
ada kegiatan kerja bakti membersihkan pondok. Namanya juga masih awal mondok saya belum bisa
beradaptasi dengan teman-teman dan lingkungan
pondok. Saya selalu di kamar. Saya juga pemalu orangnya. Tapi lama kelamaan bisa beradaptasi dengan lingkungan dan teman-teman.
Awal Perjuangan Menghafal
Hari pertama menghafal saya masih ragu dan bingung. Karena saya belum pernah menghafal dan selalu
kepikiran orangtua. Sampai mau nangis. Pengen pulang. Tapi kata teman-teman "gak usah sedih, emang gini kalo
awal mondok mah". Dari situ
saya mulai menghafal denga baik dan sungguh-sungguh. Harapan saya agar bisa membahagiakan kedua orang tua di
dunia dan akhirat. Aamiin.
Di samping itu, banyak
teman-teman yang hafalannya sudah 5 juz ke atas. Bahkan ada yang sudah mau 30
juz. Disitulah saya ngedow. Tapi sisi
baiknya itu menjadi motivasi agar bisa bersemangat lagi dalam menghafal. Alhamdulillah saya bisa menghafal sampai
sekarang .
Alhamdulillah juga sekarang
hafalan sudah 25 juz. Tentu semua ini
bukan semata-mata usaha saya, melainkan Allah-lah yang memberikan semua
ini. Selain itu do'a kedua orangtua sangat
berperan dalam perjalanan menghafal saya sampai sekarang.
Saya bertekad tahun ini dapat
menyelesaikan hafalan 30 Juz. Semoga Allah mudahkan dalam mencapai cita-cita
ini.
Sekarang saya tidak sedang di Pondok. Wabah Covid -19 menyebabkan hampir semua sekolah
termasuk Pondok Pesantren diliburkan. Akan tetapi tidak menghalangi saya untuk
menghafal walaupun suasananya berbeda. Karena menghafal dan muroja'ah adalah
tanggung jawab saya seumur hidup yang kelak dipertanyakan di Akhirat kelak. []
Subhanallah..
BalasHapusTakjub saya setiap ada yg bisa hafal Al Quran..
Terimakasih tulisannya Pak
Sama-sama.
HapusIni tulisan salah satu siswa kami.
Kami hanya merapikan.
Trimakasih atas kunjungan dan komentarnya.
#Salamliterasi
Masya Allah..baarakallahu fiika ustadz
BalasHapusWa fikum Barakallah
Hapus