Teladan dari Guru Hasan
Hari ini, Sabtu (24/10/2020) ingatan saya seketika melambung ke
era pertengahan 1980-an. Teringat guru saya di kampung dahulu. Jika ada murid
tidak masuk sekolah, beliau cari ke rumah masing-masing. Kadang ada siswa
ditemukan di kebun kopi, di kebun jambu, ada yang lagi petik kemiri. Semoga
Allah merahmati mu wahai Guru Hasan. Engkau telah memberikan teladan dedikasi
kepada kami murid-muridmu yang belum sempat membalas jasa-jasamu.
Hari ini saya mencoba berusaha melakukan apa yang pak Hasan
contohkan. Walau tidak keliling kampung. Karena pembelajaran dilakukan secara
online melalui aplikasi zoom. Tapi kondisinya hampir sama. Kondisi hampir sama
yang saya maskud adalah tidak ada siswa yang masuk. Entah kenapa, tak ada
satupun siswa di kelas yang saya ajar merespon obrolan di Whatsaap Group (WAG).
Biasanya zoom dibuka setelah ada konfirmasi dan jawaban di grup WA.
Sehingga saya berubaha menghubungi siswa kelas ... via japri
satu persatu. Barulah terkuak masalah yang dihadapi para siswa. Ada yang sedang
menghadiri acara keluarga bersama orang tua. Ada yang sedang tidak memegang HP,
karena HP dibawa pergi orangtuanya ke luar kota. Ada yang sedang pulang kampung
ke rumah neneknya di daerah yang kesulitan jaringan telekomunikasi. Dan tidak
sedikit pula yang tidak merespon sama sekali. Semoga yang tidak merespon
disebabkan karena uzur atas sebab yang tidak dikehendaki.
Sebagai guru, saya telah berupaya menghubungi siswa satu
persatu. Semoga segera ada solusi dan jalan keluar. Dan di sela-sela WA-an
dengan para siswa, ingatan kepada guru Hasan berkelebat. Semoga Allah Ta’ala
merahmati beliau. Semoga kuburannya dilapangkan dan diterangi cahaya-Nya, serta
dijadikan sebagai taman-taman surga.
Bogor 24 Okt 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar