Benarkan Ekonomi Kita Lemah? Ini Penjelasan Pakar Ekonomi Syariah
Menurut Pakar Ekonomi Syariah Ir H Adiwarman Karim SE, MBA,
MAEP ekonomi kita tidak lemah. Karena pada dasarnya masyarakat Indonesia
khususnya para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) adalah masyarakat yang
tangguh.
“Siapa bilang ekonomi kita lemah, enggak, banyak tukang
dagang yang masih jalan. Kalau kecil iya, tapi gak lemah, UMKM kita tangguh,”
kata Adiwarman pada Webinar Nasional Seri ke-3 tentang Ekonomi Syariah yang
digagas Wahdah Islamiyah pada Ahad (31/10/2021).
Dalam webinar bertemakan ‘Menumbuhkan Ekonomi Bangsa dengan
UMKM Syariah di Indonesia’ itu, Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia ini
meyakinkan bahwa umat Islam harus tangguh menghadapi berbagai situasi
kehidupan.
“Karena Allah tidak akan menguji melebihi kemampuan
hamba-Nya,” kata dia.
Situasi pandemi saat ini, kata Adiwarman, juga tidak perlu
terlalu dikhawatirkan.
“Umur saya udah 58 tahun, sementara covid baru 2 tahun,
selama 56 tahun sebelumnya normal, jadi masih lebih banyak normalnya. Urusan pandemi
sabar aja, nanti juga pergi,” ujarnya.
Menurutnya, Umat Islam tidak boleh mengeluh dalam menghadapi
situasi yang ada. Situasi sulit harus disikapi dengan sabar dan selalu berpikir
positif.
“Jadi kita jangan
banyak ngeluh, dalam ilmu tasawuf diajarkan jangan ngeluh kalau lagi terik
matahari, sabar aja karena sebentar lagi juga malam, kalau lagi dingin di gelap
malam jangan ngeluh sabar aja karena sebentar lagi pagi. Ambillah manfaat dari
teriknya matahari maka kamu akan dapat manfaat yang besar,” jelasnya.
“Kalau siang jemur kain basah jadi kering, jualan es dawet
dapat income (pendapatan). Sedangkan kalau malam jualan wedang jahe juga dapat
income, jadi ngapain ngeluh,” tambah Adiwarman.
Anggota Dewan Syariah Nasional Mejelis Ulama Indonesia (MUI)
itu mengatakan bahwa setiap ikhtiar kebaikan harus segera dilakukan.
“Jadi jangan tunggu
seratus persen, ngapain nunggu fasih serta ngerti tajwid baru baca Qur’an. Baca
aja Al-Qur’an walau terbata-bata, lama-lama juga lancar, shalat aja walau belum
khusyu nanti lama-lama juga khusyu, bener gak?” ujarnya.
Kembali soal UMKM, menurut Adiwarman di era digital saat ini
sangat membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya.
“Kemajuan teknologi atau digitalisasi membuat akses
informasi sama, kalau dulu orang kaya bisa lebih banyak akses informasi karena
mampu ke luar negeri. Sekarang sama, mau kaya mau miskin buka internet bisa
sama-sama dapat akses informasi,” jelasnya.
“Dulu orang kalau masuk pasar sulit, paling tidak harus sewa
toko, punya grobak atau sewa lapak. Sekarang tidak perlu, anda pengusaha besar
maupun kecil bisa sama-sama promosi di marketplace dan seluruh dunia bisa tahu.
Jadi hambatan masuk pasar sekarang itu kecil, karena tidak harus sewa ruko atau
sewa lapak. Dengan marketplace walaupun kita ada di desa tapi kita bisa mempromosikan
produk kita ke seluruh dunia,” tambahnya.
Oleh karena itu, lanjut Adiwarman, para pelaku UMKM tidak
perlu khawatir karena sekarang dunia sudah berubah.
“Jangan khawatir dengan yang besar-besar karena sekarang
sudah masuk zaman digital,” jelasnya.
Menurutnya, ketangguhan para pelaku UMKM menjadi salah satu
tanda kebangkitan kembali ekonomi Islam.
“Dalam hadits qudsi Allah akan kirim setiap 100 tahun
seorang pembaharu di antara kalian yang akan membawa kembali kejayaan agama
ini. Turki Utsmani runtuh pada 1924, jadi kalau ditambah 100 maka 2024, maka
itu kita siap-siap. Urusan kita adalah mempersiapkan diri kita, pantaskan diri
kita untuk menjadi pemimpin ekonomi,” jelas Adiwarman.
“Lihatlah bagaiamana Rasulullah mengembangkan ekonomi
Madinah sehingga bisa mengalahkan ekonomi Mekah. Jadi mari kita lakukan yang
terbaik, man jada wa jadda (siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan
mendapatkannya). Mari kita bersungguh-sungguh menjalani hidup insyaallah
pertolongan Allah akan hadir,” tandasnya. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar