Pada tulisan sebelumnya telah dijelaskan, kaidah dan langkah
pertama dalam menghafal Al-Qur’an adalah bersungguh-sungguh dalam meluruskan
dan menjaga niat. Selanjutnya yang kedua adalah bersungguh-sungguh dalam meniti
jalan ketaatan dan menjauhi semua jalan yang menjerumuskan ke dalam maskiat.
Singkatnya selalu melakukan ketaatan serta meninggalkan maksiat dan segala sesuatu
yang menjerumuskan kepada perbuatan maksiat.
Salah satu kisah inspiratif dalam masalah ini adalah
pengalaman Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’i. Ulama yang masyhur dengan nama
Imam Syafi’i ini dikenal dengan kecepatan dan kekuatan hafalan di atas
rata-rata orang paling cerdas sekalipun. Namun beliau pernah mengalami gangguan
dalam hafalannya. Sehingga beliau ‘’curhat” khusus kepada gurunya tentang
buruknya hafalannya.
Curhatan sang Imam terabadikan dalam sebuah Sya’ir indah;
شَكَوتُ إِلى وَكيعٍ سوءَ حِفظي فَأَرشَدَني إِلى تَركِ المَعاصي
وَأَخبَرَني بِأَنَّ العِلمَ نورٌ وَنورُ اللَهِ لا يُهدى لِعاصي
Aku mengadu kepada Wak’i tentang buruknya hafalanku # Lalu
dia memanduku untuk meninggalkan maksiat
Dan mengabariku, ilmu adalah cahaya # Dan cahaya Allah takkan diberikan kepada
pelaku maksiat
Baca Juga:
17 Kaidah Praktis Menghafal Al-Qur'an (Bag.1)
Program Orangtua Asuh Santri Penghafal Al-Qur'an
Sebab dosa dapat mengotori dan menutupi hati (Lih, Qs. Al-Muthaffifin:14). Sementara hati yang kotor tak dapat dimasuki dan ditempati ilmu yang merupakan cahaya Allah. Sebagaimana mushaf al-Qur’an yang berupa benda fisik hanya boleh disentuh oleh orang yang dalam keadaan suci dari hadats dan najis. Demikian pula dengan lafal dan makna Al-Qur’an, hanya dapat dicapai oleh hati yang bersih.
Oleh sebab itu siapa yang sungguh-sungguh mengendalikan diri
dan nafsunya dalam menjauhi maksiat, maka Allah akan bukakan hati dan memori
ingatannya saat menghafal Al-Qur’an. Allah akan mudahkan dia dalam menghafal
Al-Qur’an dan mempelajari maknanya. Ini semakna dengan janji Allah, “Dan
orang-orang yang bersungguh-sungguh di dalam (mencari ridha) Kami maka sungguh
akan kami tunjukkan berbagai jalan Kami”.
[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar